2013/05/25

Inhalasi untuk Meredakan Bronkitis

Sudah lama sebenernya saya pingin cerita soal inhalasi untuk meredakan bronkitis, tapi dari kemarin2 gak ada waktu yang cukup lama untuk menulis panjang, gara2 sibuk berexperimen di dapur melulu. Hahaha.. Tadinya juga saya pingin posting foto Mye dan Matcha di inhalasi di facebook saya, tapi ah saya pikir itu bisa terkesan exploitasi anak banget nunjukin kalo mereka seperti yang "menderita", saya juga takut terkesan "cari perhatian" dan saya sedang belajar berusaha jadi ibu yang tidak mengexploitasi foto anak yang sedang sakit, jadi saya rasa lewat blog akan lebih baik menjelaskannya.

So, anyway, beberapa waktu lalu anak-anak saya batuk2 yang lumayan parah. Berdahak dan suara napasnya berat sekali, bersuara seperti grok2 gitu karena terlalu banyak lendir/dahak. Sering kali mereka terbatuk di malam hari sampai terbangun dan susah tidur, terutama Matcha, si kecil yang waktu itu belum genap 1 tahun. Kasian sekali melihat mereka batuk sampai berminggu2. Saya sudah pergi ke dua dokter, awalnya mereka bilang ya batuk pilek biasa dan memberi obat batuk pilek sirup untuk melegakan hidung tersumbat dan melegakan tenggorokan. Salah satu dokter di klinik dekat rumah memberikan obat batuk pilek sirup dan antibiotik kepada Matcha, tapi saya selalu "curang" dengan dokter tersebut dan tidak memberikan antibiotik tersebut kepada Matcha. Saya perhatikan dokter tersebut selalu memberikan antibiotik kepada anak2 saya setiap kali di diagnosa batuk pilek biasa. Berbeda dengan dokter yang satu lagi yang di RS Shounan Atsugi yang biasanya hanya memberikan obat batuk pilek sirup saja dan tidak memberikan antibiotik. Tentu saja saya setuju dengan dokter RS Shonan karena antibiotik biasanya tidak dibutuhkan untuk batuk pilek biasa. Terlalu sering mengkonsumsi antibiotik akan membunuh bakteri yang baik dan pada akhirnya resistensi tubuh terhadap antibiotik akan meningkat dan tubuh kita akhirnya hanya mempan dengan antibiotik yang dosis tinggi. Makanya sebisa mungkin saya tidak memberikan antibiotik. Batuk pilek biasanya disebabkan oleh virus dan virus biasanya akan sembuh dengan sendirinya, mungkin istilahnya sih tidak ada obatnya, dan virus tidak bisa "dibunuh" oleh antibiotik yang notabene adalah "pembunuh bakteri".

Setelah dua minggu batuk terus menerus akhirnya saya memutuskan pergi ke dokter lagi, kali ini ke dokter RS Shonan dan kedua anak saya di diagnosa dengan bronkitis. Awalnya saya sangat kaget dan kawatir dengan diagnosa bronkitis, tapi dokter bilang jangan kawatir, biasanya bronkitis disebabkan oleh virus dan memang bisa bertahan berminggu2. Dokter RS Shonan hanya memberikan obat batuk sirup dan tidak memberikan antibiotik. Tapi khusus untuk Matcha, dokter memberikan sejenis patch (stiker/plester kecil) yang mengandung obat tertentu (saya kurang tahu apa obatnya karena tulisannya tulisan Jepang) untuk mengurangi batuk pada malam hari sehingga Matcha bisa tidur tenang. Dokter yang di klinik dekat rumah juga sempat memberikan patch yang sama. Patch tersebut dipasang di daerah sekitar dada atau punggung selama 24 jam lalu baru diganti untuk 24 jam berikutnya, jadi dokter memberikan sebanyak 7 patch untuk seminggu. 


Lalu saya mulai mencari2 informasi tentang bronkitis pada anak di internet dan memang seperti yang dokter bilang bahwa sebagian besar bronkitis disebabkan oleh virus dan sebenarnya tidak membutuhkan antibiotik, kecuali sang dokter melihat gejala lain yang mengindikasikan infeksi sekunder yang membutuhkan antibiotik. Tapi biasanya dengan obat batuk biasa maka si bronkitis akan sembuh. Salah satu ciri bronkitis lainnya, selain napas yang grok2 atau bahasa kerennya wheezing, adalah batuk2 yang sangat menggangu saat malam/dini hari menuju subuh. Akibatnya sang anak bisa terbangun dan sulit tidur dan kalau anak tersebut sudah sekolah, mereka bisa mengantuk di sekolah dan bisa menurunkan konsentrasi anak saat di kelas karena mengantuk dan mungkin akan menggangu prestasi akademis mereka karena kurang tidur akibat terganggu oleh batuk2. 

Dalam artikel2 yang saya temukan di internet, disebutkan juga alternatif lain untuk meredakan bronkitis adalah dengan memberikan "mandi uap" kepada si penderita bronkitis. Biasanya saat mandi, sebaiknya kamar mandi dibuat seperti sauna jadi ada uap air dari air panas dan sang penderita berdiam di dalam selama 10-15 menit menghirup uap tersebut. Kalau misalnya di rumah menggunakan shower dan punya pemanas air yang bisa dilakukan adalah sebelum mandi kita nyalakan shower dengan air panas, tutup pintu kamar mandi dan biarkan air mengalir sampai ruang kamar mandi penuh uap lalu baru kita masuk untuk mandi. 

Setelah saya membaca artikel2 tersebut akhirnya saya mencoba "mandi uap" untuk Matcha. Tapi memang efeknya ternyata tidak terlalu nyata dibandingkan dengan si patch. Lalu saya berpikir mungkin Matcha itu harus di terapi uap dengan sejenis masker oksigen yang suka ada di rumah sakit. Saya ingat keponakan saya pernah di terapi uap (inhalasi) di RS Pondok Indah saat waktu itu didiagnosa ada kecenderungan alergi terhadap debu dan dengan diinhalasi keponakan saya membaik. Tapi sepertinya di RS Shonan tidak ada terapi uap seperti itu dan saya juga enggan untuk bertanya.

patch yg dipasang di daerah punggung atau dada utk membantu melegakan napas

Saat Matcha dan Mye masih bronkitis kita kebetulan berlibur ke Korea selama dua hari dan lalu melanjutkan perjalanan ke Indonesia untuk berlibur selama 2 minggu. Memang bukan waktu yang tepat buat mereka untuk berlibur, tapi apa boleh buat, visa ke Korea sudah dapat dan tiket sudah di beli. Di pesawat Matcha sempat muntah diatas pesawat karena batuk2 parah, kasian juga Matcha. Selama di Korea mereka terus2an batuk dan pilek, terlebih lagi karena di Korea saat itu dingin sekali, waktu itu bulan desember, dan suhu udara saat itu adalah -12 derajat sajah. =.="  Tapi kita positif thinking mungkin kalau sudah ke Indonesia, dimana cuaca lebih hangat mereka akan membaik juga. Lalu kita juga berpikir untuk membeli alat untuk inhalasi anak2, seingat kita sepertinya kakaknya suami saya pernah juga cerita kalau dia punya alat inhalasi untuk anak2nya. 

alat inhalasi yang kami beli, lucu ya bentuknya pinguin karena memang khusus untuk anak2, yang disebelah kanan berwarna silver adalah transformer untuk 220v ke 110v karena di Jepang menggunakan 110v

Saat di Jakarta, benar saja kakaknya suami saya langsung menyarankan kita untuk membeli alat inhalasi di Century atau Guardian. Ada banyak jenis alat inhalasi nebulizer yang bisa kita temukan di pasaran, yang harus diperhatikan saat membeli alat inhalasi adalah yang butiran uapnya (mist) kecil dan kecepatan mistnya tinggi supaya bisa dengan tepat dan cepat menuju sasaran untuk meredakan napas yang grok2. Untuk inhalasi dibutuhkan larutan Sodium Cloride (larutan garam) dan biasanya kakak suami saya menggunakan Bisolvon Solution (larutan Bromhexin HCl) untuk meredakan batuk. Larutan2 tersebut bisa dibeli di apotik2 seperti Century atau Guardian. Biasanya larutan sodium cloride dijual dalam kemasan 25 ml dan Bisolvon Solution 50 ml. Harga untuk sodium cloride kalau tidak salah Rp. 12.000an per botol, sedangkan Bisolvon Solution agak mahal sekitar Rp. 100.000. 

Dosis untuk anak di bawah satu tahun sampai 2 tahun, seperti untuk Matcha, waktu itu kakak suami saya menyarankan 20 tetes (2 ml) larutan Sodium Cloride dan 10 tetes (1ml) Bisolvon Solution. Sedangkan untuk Mye yang sudah 3 tahun, 20 tetes larutan sodium cloride dan 20 tetes Bisolvon solution. Dalam sehari sebaiknya di inhalasi 2 kali, pagi setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.

Kiri, dua botol larutan sodium cloride dari apotik Century.
Tengah, larutan Bisolvon Solution.
Kanan, larutan sodium cloride yang saya dapat di Jepang dalam kemasan lebih kecil, masing2 2ml, kemasan sekali pakai.

Awal2 di inhalasi Matcha brontak2 karena tidak nyaman di inhalasi, tapi setelah 3-4 kali di inhalasi lama2 dia terbiasa dan malah akhirnya tenang kalau di inhalasi dan suka tertidur selama di inhalasi! Hahaha... Setelah sekitar 3 atau 4 hari di inhalasi, Matcha menunjukkan kemajuan yang baik dan batuknya sangat berkurang, terutama napas grok2nya yang sangat berkurang, hingga akhirnya bener2 sembuh dan saya lega banget setelah berminggu2 akhirnya Matcha sembuh juga. Kemudian kami membeli sodium cloride dan bisolvon solution lagi untuk persediaan selama di Jepang, in case kita membutuhkan lagi tapi tidak tersedia di Jepang.

Alternatif lain jika anak batuk berdahak dengan parah dan napas grok2, kita bisa minta ke dokter anak untuk disedot dahak/lendirnya. Karena anak2 kan tidak seperti kita yang bisa mengeluarkan dahak melalui batuk dan membuangnya, anak2/bayi biasanya setelah batuk menelan kembali dahaknya. Tidak berbahaya sih tapi pasti rasanya kan tidak selega kita orang dewasa yang bisa mengeluarkan dahak kita. 

Mye dan Matcha saat di inhalasi. Alhamdulillah dua2nya anteng kalau di inhalasi. ^_^

Saat kami pulang ke Jepang, di pesawat ternyata ada beberapa anak yang batuk2 parah. Yang menyebalkan adalah ada salah satu anak yang batuknya parah sekali dan tidak dipasangkan masker penutup mulut oleh orangtuanya dan si anak itu kalau batuk menghadap ke mana2 tanpa menutup mulutnya jadi virus menyebar kemana2. Waduh saya saat itu kawatir banget kalau anak2 kayanya sampai di Jepang bakal batuk2 lagi. Untungnya si anak tersebut duduk agak jauh dari kita tapi itu tidak membuat saya lebih tenang karena ternyata ada anak lain yang duduk di barisan sebelah saya yang batuk2 juga. Tapi berbeda dengan anak yang batuknya seenaknya, yang ini lebih "sopan" dalam artian terkendali dan orang tuanya ternyata membawa alat inhalasi yang mirip sekali dengan yang saya beli. Wah!! Ternyata senasib saya... hahahaha... Tapi dia membawa alat inhalasi ke cabin dan mencoba untuk menginhalasi anaknya saat diatas pesawat. Sayangnya anak tersebut tidak bisa di inhalasi karena voltase alatnya tidak sesuai dengan voltase listrik yang di atas pesawat. Sepertinya mereka membeli alat tersebut di Jepang, karena saya lihat colokan listriknya berbentuk gepeng. 

Setelah melihat orang tua tersebut mencoba menginhalasi anaknya, saya berpikir jangan2 di Jepang memang tersedia larutan sodium cloride dan larutan bromhexin HCl untuk inhalasi. Mungkin saya bisa minta ke dokter yang di RS Shonan. 

Yang saya kawatirkan tentang batuk2 saat sampai di Jepang ternyata benar. Setelah sekitar 3 hari sampai di Jepang anak2 mulai batuk2 lagi. Wah gimana ini, padahal Mye waktu itu punya jadwal vaksin seminggu setelah sampai di Jepang. Terpaksa pas ke dokter saya batalkan vaksin Mye dan saya bertanya kepada dokter apakah saya bisa mendapatkan obat untuk inhalasi. Saya tunjukkan foto obat yang saya gunakan dan alat inhalasi yang saya gunakan. Tanpa banyak masalah sang dokter memberikan resep untuk larutan sodium cloride, larutan tersebut ternyata ada di list obat sang dokter dan dia bisa membuatkan resep untuk saya dengan mudah dan obatnya GRATIS!!! Yeay!!! Dokter bilang "Just ask me and i will give it to you for free, don't worry", Yippie!!! Tapi sayangnya mereka tidak punya larutan bromhexin HCl. Saya pikir ya tidak apa2 lah, yang penting mereka bisa saya inhalasi. Yang saya senang dengan larutan sodium cloride di sini adalah dikemas dalam kemasan 2 ml, jadi satu kali pakai, jadi tidak kawatir akan tumpah jika harus dibawa saat travelling. Kalau yang beli di Indonesia kemasannya tidak bisa ditutup lagi, sehingga kita harus tutup rapat dengan plastik dan karet, itupun sering2 sih tumpah karena memang tidak bisa rapat tutupnya.

Setelah beberapa minggu Matcha sembuh, Matcha terkena bronkitis lagi dan kali ini dokter memutuskan memberikan inhalasi untuk Matcha di rumah sakit dengan obat baru. Jadi selain diberi obat flu biasa (obat flu untuk hidung tersumbat, hidung meler dan batuk2) dokter memang menyatakan perlu diinhalasi karena setelah inhalasi suara wheezing di paru2 Matcha memang hilang, tapi bisa muncul kembali setelah 2-3 jam, maka itu perlu diinhalasi setidaknya 2-3 kali sehari. Kali ini dokter memberi resep obat inhalasi baru. Selain larutan garam, dokter mengganti inhalation solution menjadi Meptin. Dosisnya adalah 2ml larutan garam dicampur dengan larutan Meptin 0.2ml. Dengan obat yang baru Matcha alhamdulillah sembuh dalam waktu yang tidak lama. Pada tahap ini dokter akhirnya menyatakan kalau Matcha memang harus dibeli obat yang cukup dan tepat supaya bronkitisnya tidak berkembang menjadi asma. Mungkin pada saat itu dokter melihat Matcha sudah terlalu sering terkena bronkitis.

Mulai sekarang kalau kira2 Matcha sudah mulai batuk dan batuknya terdengar berat, terutama di malam hari, saya langsung inhalasi untuk meredakan batuk dan untuk mencegah jangan sampai bronkitis lagi. Sejauh ini dengan cara memberi inhalasi sebelum bronkitis menjadi parah, batuk Matcha bisa teratasi lebih baik dan sangat mengurangi suara wheezing di paru2 nya.




2013/03/21

Basic Tomato Sauce untuk Pasta (dan Pizza)

Waktu itu saya sedang browsing resep lasagna dan cara membuatnya lalu saya menemukan resep lasagna dari Giada de Laurentis, celebrity chef turunan Itali yang tinggal di Amerika. So far, saya suka sekali dengan masakan2 dia. Awalnya saya suka lihat Giada di TV dalam acara masaknya "Everyday Italian". Acara itu juga ada beberapa episode yang bisa kita temukan di youtube. Ternyata dia juga punya beberapa acara masak lainnya yang gak kalah menarik.

my first lasagna

Dalam resep lasagnanya, tentu saja dia menuliskan resep untuk beschiamela sauce dan tomato sauce. Tapi yang sangat menarik untuk saya adalah basic tomato saucenya yang ternyata menggunakan wortel parut. Wah saya baru tau kalau basic tomato sauce itu menggunakan wortel, which means basic tomato sauce is very rich in flavour and very healthy! Pantes kalau saya beli tomato sauce yang sudah jadi dalam kemasan botol selalu ada gambar wortel, saledri dan bawang. Lalu saya mencoba bikin tomato sauce berdasarkan resep Giada untuk setiap masakan pasta saya dan juga untuk pizza dan ternyata enak banget! ^_^

roasted beef and paprika pizza

Jadi basic tomato sauce membutuhkan: 
  • 2 kaleng canned crushed tomatoes (atau canned diced tomatoes)
  • 2 sendok makan olive oil
  • 1 bawang bombay ukuran sedang, cincang halus
  • 1 buah wortel ukuran sedang, parut
  • 1 batang saledri (yang batang besar), iris tipis
  • 2 siung bawang putih, cincang halus
  • 4 sendok makan mentega/margarin
  • garam, merica, gula sesuai selera

Caranya:
  • Tumis bawang dengan minyak zaitun sampai agak layu
  • Masukkan mentega, aduk sampai mentega leleh
  • Masukkan wortel dan saledri, masak sampai saledri agak layu
  • Masukkan canned tomatoes, tambahkan garam, gula, merica
  • Masak hingga saus menjadi agak kental (kira2 10 menit mendidih dengan api kecil)

Saya pribadi lebih senang dengan rasa tomato sauce yang manis jadi biasanya saya menambahkan sekitar 4-6 sendok makan gula. Biasanya kan tomato sauce agak asam, tapi buat saya rasa asam tomato sauce membuat pasta jadi kurang cihuy. Hehehe... Dari basic tomato sauce ini kemudian bisa ditambahkan daging giling atau ayam giling atau seafood, disesuaikan dengan yang mau kita buat.

vegetable lasagna: pan roasted aubergines, pan roasted zuchini & tomatoes

Berdasarkan resep ini, hasil dari tomato saucenya memang jadi banyak sekali. Biasanya saya sih hanya bikin setengah resep saja. Itu saja kadang setengah resep buat saya masih suka kebanyakan karena maklum dirumah orangnya cuma sedikit. Sisa tomato sauce bisa disimpan di kulkas selama 2 minggu-sebulan, tapi pastikan kemasan tempat menyimpan tomato sauce tertutup rapat dan pas disimpan tomato sauce sudah dalam keadaan dingin dan tidak ada uap panas lagi. Tomato sauce sisa bisa juga ditaro di freezer untuk daya tahan lebih lama. 


Happy trying and Buen Provecho!! ^_^





2013/03/18

Membuat Fondant dari Marshmallow

Beberapa waktu lalu saya sedang lihat video2 di youtube tentang membuat kue dan tiba2 saya melihat judul yang sangat menarik "How to make marshmallow fondant". Wow!! Saya baru tahu kalau marshmallow bisa dibuat jadi fondant untuk menghias kue. Saya klik videonya dan saya lihat dan jadi sangat tertarik untuk membuat marshmallow fondant! It doesn't seem to be an easy job but i feel very challenged to make it. Well, bukan Mungki namanya kalau gak berexperimen dengan hal2 aneh di dapur. 

Resep aslinya membutuhkan:
  • 450 gr marshmallow putih (kalau bisa yang ukurannya sedang)
  • 4 sendok makan air (suhu ruang)
  • 1 sendok teh vanilla extract 
  • 1 kg gula halus

Yup! I'm not kidding, 1 kg gula halus!!! Gila yah. Tapi karena saya melakukan percobaan dan saya berencana hanya ingin mendekor cupcakes untuk ultah suami saya, dan juga karena disini gula halus lumayan mahal harganya, saya memutuskan untuk membagi 3 resep marshmallow fondantnya, jadi yang saya butuhkan adalah:
  • 150 gr marshmallow
  • 1 sendok makan air
  • 1/4 sendok teh vanilla extract
  • 300-500 gr gula halus (just in case kurang jadi saya sedia banyak juga gula halusnya)

Yang harus dilakukan adalah mencairkan marshmallow di microwave. Jadi taro marshmallow di mangkuk besar (yang bisa untuk microwave) lalu lelehkan selama 1 menit (500w). Marshmallownya gak akan terlalu leleh tapi cukup untuk bisa kita hancurkan. Setelah dikeluarkan dari microwave tambahkan air dan vanilla extract dan aduk hingga rata dan adonan menjadi cukup halus. Jika punya stand mixer yang besar seperti merk Kitchen Aid, pindahkan adonan ke dalam bowl mixer dan aduk dengan mixer. Selama diaduk dengan mixer tambahkan gula halus sedikit demi sedikit, tapi sisakan sekitar 1/3 dari gula halus untuk nantinya kita ulen adonan dengan tangan. Jadi aduk di mixer sampai adonan fondant kaku dan bisa diuleni. 

Kalau tidak punya stand mixer yang besar, seperti halnya saya, saya mengaduk adonan dengan sendok kayu sampai kira2 adonan bisa diulenin. I have to warn you that this is an EXTREMELY STICKY job! Hahahaha.. Kadang saat kita pikir adonan sudah bisa kita uleni eh taunya adonan masih lengket banget jadi lengket sekali di tangan kita. Well, that's what happened to me!! Hahahaha... 

Kesalahan saya waktu itu juga sepertinya saya menambahkan terlalu banyak air dan vanilla extract sehingga adonan jadi terlalu encer dan jadi membutuhkan gula halus yang lebih banyak. Saya pikir dengan 300 gr gula halus akan cukup ternyata membutuhkan lebih dari itu!! Ya ampuuunnn... hahahaha... Saya sudah hampir hopeless karena koq adonannya gak jadi2 dan gak bisa diulenin. Lengkeettt bangeeetttt. Tapi saya terus menambahkan gula halus sampai akhirnya adonan tidak terlalu lengket dan bisa diulen dengan baik. Oh ya, tapi tenang saja resep yang sudah saya bagi 3 ini adalah resep yang sudah disempurnakan jadi semoga tidak gagal lagi. :-p

Satu trick lagi untuk mengurangi supaya adonan lengket di tangan adalah dengan menggunakan mentega. Jadi taro mentega di tengan kita, seperti kalau kita memakai hand cream, dan setelah itu baru uleni adonan fondant. Mentega akan membantu supaya adonan tidak lengket dan jadi lebih mudah untuk diulen. 

Kita juga bisa menambahkan warna pada fondant, campurkan pewarna makanan ke adonan pada sesaat sebelum adonan mau kita uleni. Jadi pas adonan masih agak lengket. Kalau adonan fondant sudah jadi (sudah tidak lengket) pewarna akan lebih susah tercampur ke dalam adonan. Fondant ini bisa langsung digunakan atau jika tidak, simpan di lemari es dengan dibungkus plastic wrap dengan rapat dan kemudian masukkan ke kantong zipper supaya kedap udara.

Resep yang sudah saya bagi tiga kira2 cukup untuk menghias cupcakes, tapi kalau ingin membuat kue yang besar sepertinya harus menggunakan satu resep full. Menurut saya membuat marshmallow fondant ini juga akan sangat menarik untuk kita kerjakan bersama anak2, mereka pasti akan senang sekali berlengket2 ria dan bermain warna saat mewarnai fondantnya.

So, Happy trying!! (kalau emang pengen iseng coba2.. hihihi... )


PS: Sorry gak punya gambar untuk pembuatan marshmallow fondantnya, but you can google it and you can also google it in youtube for a better & clearer explanation. ^_^


Terong Gulung

Menyebalkan sekali tinggal di negara yang jenis sayurannya tidak sebanyak di Indonesia. Kita jadi harus putar otak untuk mengolah makanan supaya gak bosan. Tapi yang penting buat saya juga adalah yang simple. Terong. Terong enaknya sih di balado yah. Tapi kan bosen juga di balado melulu. Atau biasa juga dicampur dalam sayur lodeh atau sayur asem. Kali ini saya akhirnya dapat inspirasi bikin terong gulung dari teman Itali saya, Rolled Aubergines! Sounds interesting and sounds delicious. 


Untuk masakan ini saya gak lihat2 resep ataupun tanya resepnya ke teman saya tapi saya kira2 saja bikinnya gimana.

pilih terong yang lebar dan panjang supaya gampang digulung

Bahan:
  • 2 Terong ukuran besar (cari terong yang bonggolnya besar, jangan terong biasa yang bonggol kecil, kalau menggunakan bonggol kecil akan susah gulungnya dan isinya akan keluar2).
  • 300 gr keju cheddar
  • 300 gr keju mozarella
  • 12 slices daging asap
  • 12 slices smoked salmon
  • minyak zaitun
  • tusuk gigi
Cara:
  • Potong tipis terong, kira2 satu terong menjadi 6 slices, kemudian panggang diatas pan dengan sedikit minyak zaitun hingga terong agak gosong dan lemas dikedua sisi.
  • Susun terong kemudian taro diatas terong daging asap, kemudian taburkan keju cheddar secukupnya, kemudian taro smoked salmon diatasnya dan taburkan lagi keju cheddar diatas salmon. 
  • Gulung terong hingga bagian ujung terong bertemu, lalu tusuk dengan tusuk gigi supaya gulungan tidak terbuka.
  • Susun terong yang sudah digulung diatas pinggan lebar dan taburkan keju mozarella diatasnya.
  • Panggang dengan suhu 180 derajat C selama 30 menit atau hingga keju mozarella meleleh dan terlihat agak kecoklatan.
Voila! Gampang kan! Dan hasilnya pun lezat banget! Makanan ini bisa dipadukan dengan fresh salad atau roasted vegetables.


Happy trying & Buen Provecho!! ^_^




2013/03/11

Pistachio Cupcakes

Kemarin ini ntah kenapa saya lagi2 mencari2 resep cupcake. Rasanya gak pernah puas bikin cupcake dan sekaligus pingin abisin sisa cream cheese frosting dari kue ultah Matcha. Kali ini saya menemukan resep pistachio cupcake. I love pistachios! Saya ingat waktu itu pernah bikin es krim pistachio bersama suami saya. It was so much fun and it was delicious. Dulu pas tinggal di Enschede, ada satu toko es krim yang terkenal banget dan mereka menjual es krim pistachio terenak yang pernah saya coba. Pas summer, di supermarket juga menjual es krim pistachio tapi tentu saja enakan yang dari toko es krim. 


Well, sekarang karena cuaca masih dingin, kayanya gak mungkin saya bikin es krim. Tapi untuk memuaskan hati pingin coba sesuatu yang berasa pistachio jadilah saya bikin pistachio cupcakes. Setiap saya memilih resep dari internet, saya selalu pertama lihat dulu ratingnya berapa. Kalau ratingnya rendah biasanya saya tidak pilih. Saya biasa memilih yang ratingnya 4 bintang keatas. Setelah melihat rating, saya baca dulu resepnya. Kira2 bahannya dan caranya bisa saya beli dan kerjakan dengan mudah gak. Kalau bahan dan cara OK, saya baca review orang2 yang sudah mencoba resep tersebut, dan kalau review mereka bagus baru deh saya coba resepnya.  Resep pistachio cupcake ini mendapat rating bintang 5 dan review yang bagus makanya saya pilih untuk dicoba. 

Bahan:
  • 100 gr kacang pistachio kupas
  • 140 gr gula butir halus
  • 140 gr mentega/margarin
  • 2 telur
  • 140 self raising flour (kalau tidak punya bisa diganti dengan terigu serbaguna ditambahkan 1 sendok teh baking powder)
  • 5 sendok Makan susu
Cara:
  • Masukkan dalam blender/food processor 85 gr pistachio dengan 1/2 dari gula, blender hingga halus. Campurkan adonan ini dengan sisa gula.
  • Aduk dengan mixer adonan gula+pistachio dengan mentega hingga lembut. 
  • Lalu masukkan telur satu per satu. 
  • Masukkan susu satu sendok per satu sendok.
  • Masukkan terigu dan aduk hingga adonan merata.
  • Masukkan ke dalam cupcake, isi hingga 2/3 penuh.
  • Bakar di oven dengan suhu 180 derajat C, selama 30 menit.
Setelah cupcakes dingin hias dengan frosting (sesuai selera) dan taburkan pistachio yang telah di rajang kasar dari sisa pistachio yang tidak terpakai.

Pistachio cupcake ini enaaakkk bangeettt!! Biasanya saya kalau bikin cupcake, cupcakenya itu padat, sedangkan cupcake ini tuh ringan dan lembut. So light, so fluffy and so yummy!!  Cocok banget untuk nemenin minum kopi atau teh hangat di sore hari. Resep ini bisa untuk 12 cupcakes ukuran sedang, tapi kalau mau bikin mini cupcakes bisa jadi sampai 40 cupcakes! Amazing! ^_^


Happy trying & Buen provecho!! ^_^



2013/02/27

Matcha's 1st Bday Cake

Time flies soooo fast and now my little man is 1 year old!!! Happy Birthday Matcha!!! Saya excited banget menjelang ultahnya Matcha dan sekitar sebulan sebelum Matcha ultah saya sudah berpikir untuk membuat kue ultah yang sehat dan bisa dimakan oleh Matcha. 

Biasanya kan kalau pesta ultah yang menikmati pesta ultah ya orang tuanya dan tamu2 atau anak2 yang sudah mengerti konsep pesta ultah. Sedangkan yang berulang tahun sendiri, karena masih 1 tahun, saya rasa belum mengerti apa arti pesta ultah untuk mereka. Makanya sama seperti saat Mye ultah pertama dan kedua kami memutuskan untuk belum saatnya bikin pesta ultah, tapi kita hanya merayakannya dirumah saja berempat. Tapi sama seperti saat Mye ultah, saya selalu membuat kue ultah, bedanya kali ini saya ingin membuat kue yang bisa dimakan oleh sang anak. So it is a healthy birthday cake specially made for babies to eat. ^_^

Resepnya? Gampang, cari aja di internet. If you know google, you can search anything in google!! Just google "healthy 1st birthday cake" and you will find lots of links you can click on. ^_^  Setelah mencari2 resep kue yang kira2 bisa saya bikin karena bahannya mudah didapat disini, akhirnya saya memutuskan untuk membuat Pumpkin Apple Harvest Cake. Katanya si kue itu diciptakan oleh Cat Johnson, penulis buku Witch in The Kitchen. Saya memilih kue ini karena tidak menggunakan applesauce sebagai pengganti gula. Bukannya saya tidak mau memakai applesauce, tapi karena saya tidak bisa menemukannya di toko internasional di Atsugi City. Hahahaha.. Rata2 resep kue yang saya lihat menggunakan applesauce jadi saya mencari yang tidak memakai applesauce tapi menggunakan brown sugar biasa. Sebagian resep juga menggunakan whole wheat flour atau terigu gandum utuh, jadi bukan terigu biasa yang berwarna putih tapi terigunya berwarna kecoklatan. Lalu biasanya resep kue sehat biasanya mengganti mentega/margarin dengan minyak sayur (paling bagus jika menggunakan canola oil).

ini whole wheat flour yang saya gunakan, disini dijual dua jenis, yang warnanya lebih terang (kanan) dan lebih gelap (kiri).
Nah ini dia resep si kue: 
Bahan:
  • 1 cup puree labu kuning
  • 2 telur ukuran besar
  • 3/4 cup (165gr) brown sugar
  • 3/4 cup (96gr) whole wheat flour
  • 2 sendok teh kayu manis bubuk
  • 1 sendok teh baking powder
  • 1 sendok teh jahe bubuk
  • 1/2 sendok teh garam
  • 1/2 cup apple (sekitar 1/2 apel ukuran sedang), dipotong halus
  • 1/2 cup kacang walnut/pecan/almond giling kasar
Cara:
  • kocok telur dengan gula hingga mengembang,
  • tambahkan puree labu  kuning, aduk hingga merata
  • masukkan terigu yang sudah diayak dengan kayu manis bubuk, baking powder, jahe bubuk dan garam,
  • tambahkan potongan apel dan kacang 
  • masukkan di loyang bulat diameter 20 cm yang sudah diolesin mentega dan ditaburi terigu, kemudian panggang di oven dengan suhu 180 derajat selama sekitar 30 menit.
tampilan kue sebelum di dekor
Untuk mendekor kuenya saya membuat cream cheese frosting dan kacang M&Ms juga marshmallow.
Untuk resep cream cheese frosting, mix dengan mixer selama 7 menit:
  • 250gr cream cheese
  • 100gr mentega
  • 100gr gula halus
  • 1 sendok makan susu cair
Saya membelah kue menjadi dua lapisan dan ditengah lapisan saya oleskan cream cheese, kemudian bagian luar kue ditutup seluruhnya dengan cream cheese. Oh ya, saya membelah kue ini dengan menggunakan benang. Yup! Benar, benang!! Saya mendapat ide ini dari sepupu saya yang dulu membuatkan kue "green forest" untuk ultah saya. Hahaha... Jadi ambil sehelai benang, lingkari kue dengan benang, setelah ujung2 benang bertemu, ikat, lalu tarik benang hingga kue terbelah dengan sempurna. That is easier than doing it with a knife! And it came out so perfect! Woohooo! ^_^

This is it! Matcha's bday cake ^_^

inside the cake
Oh iya, cream cheese frosting ini rasanya tidak terlalu manis jadi pas untuk kue pumpkin ini yang menurut saya terlalu manis. Mungkin jika saya bikin kue ini lagi saya akan mengurangi gulanya menjadi 1/2 cup (110gr) saja. Kuenya sangat aromatic dari wangi kayu manisnya dan rasanya penuh dengan rempah. Don't forget, be creative to decorate your cake! You can also use anykind of mold shape to create cute cakes. Owh, last but not least, let your baby smash the cake and let them get dirty, it is their day and that's the essence of being a 1 year old baby, rite? Hahahaha... 

Happy trying & Buen provecho!! 









2013/02/26

My Winter Minestrone

Sejak nemu toko internasional yang cihuy banget di Atsugi City, saya jadi sangat bersemangat untuk mencoba resep2 masakan internasional. Sejak punya microwave oven juga saya jadi tambah bersemangat mencoba bikin2 kue. Hahaha... Minestrone soup, mungkin banyak yang kurang familier dengan masakan ini. Sup ini asalnya dari Italia yang sebenarnya adalah sup sayuran dan ditambah dengan sedikit pasta, dengan basic kuah supnya adalah tomat dan kaldu (biasanya kaldu sayuran). Biasanya bahan utama sup ini adalah wortel, kacang2an (kacang merah, kacang polong, kacang kedelai), bawang bombay dan saledri. Sebenarnya tidak ada resep paten untuk sup ini karena pada awalnya saat dulu Roma hanyalah sebuah kota Roma dan belum menguasai Itali seutuhnya, para penduduk Roma terpaksa hanya bisa mengkonsumsi sayur2an dan kacang2an karena hanya itulah yang bisa diproduksi para penduduk Roma. Hingga pada akhirnya pada abad 2 sebelum masehi akhirnya Roma bisa menguasai Itali dan akhirnya pola makan mereka pun mulai berubah dan jenis makanan yang dikonsumsi mulai bervariasi. 

Tentu saja pada awal pembuatan sup ini mereka tidak dengan sengaja menciptakan minestrone soup, tapi yang mereka buat ya hanyalah sup untuk mereka makan. Setelah variasi makanan mulai bertambah, akhirnya minestrone pun mengalami perubahan seperti adanya tambahan daging atau ayam, kaldu yang digunakan juga berubah tidak selalu kaldu sayuran. Walaupun mereka tetap mengakui minestrone yang asli adalah sup sayuran yang sehat. 

Pertama kali saya mendengar minestrone soup adalah di acara master chef Indonesia. Saat itu peserta master chef harus membuat sup minestrone untuk tamu yang datang pada sebuah hotel. Sejak itu saya jadi penasaran apa sih minestrone soup. Saat tinggal di Jepang ternyata banyak sekali minestrone soup yang sudah jadi dalam kemasan kaleng ataupun kemasan plastik, tapi ntah kenapa saya koq tidak berminat mencobanya karena saya lihat isinya hanya kuah sup dan tidak ada sayurannya. Nah setelah saya menemukan toko internasional di Atsugi lah akhirnya saya bisa merealisasikan minestrone soup yang misterius. 

Ini resep Minestrone Soup yang saya coba dengan sedikit modifikasi: 
Bahan:
1. Untuk di tumis terlebih dahulu:
  • 2 sendok makan olive oil
  • 1 bawang bombay kecil, cincang halus
  • 2 siung bawang putih, cincang halus
  • 1/2 cup zuchini, potong kecil2
  • 1/2 cup kacang polong (bisa fresh bisa juga yang frozen)
  • 1/2 batang saledri, potong tipis2 (pilih saledri batang besar yang suka ada di supermarket internasional)
  • 2 Liter air kaldu (bisa kaldu sayur atau kaldu sapi)
Tumis bahan2 tersebut hingga bawang, saledri dan zuchini layu lalu masukkan air kaldu.

2. Bahan sayuran:
  • 1 cup kacang merah (rebus atau bisa beli kalengan lalu ditiriskan)
  • 1 cup kacang kedelai (rebus atau beli kalengan lalu ditiriskan)
  • 1 cup (1/2 kaleng) tomat kalengan (canned diced tomatoes, dimasukkan dengan air tomatnya juga)
  • 1 cup wortel, potong dadu
  • 1/2 biji paprika hijau, potong dadu 
  • 1/2 biji paprika merah, potong dadu
  • 1/2 biji paprika kuning, potong dadu
  • 3 cup bayam (kalau punya frozen baby spinach)
  • 1/2 cup small shell pasta (kalau tidak ada bisa diganti jenis pasta lainnya yang ukuran kecil)
  • 2 sendok makan parsley cincang
  • 1 sendok teh oregano kering
  • 1 sendok teh paprika bubuk
  • 1/2 sendok teh basil kering
  • 1/4 sendok teh thyme kering
  • garam, gula dan merica sesuai selera
Setelah air kaldu masuk, masukkan bahan sayuran dan masak hingga wortel dan pasta empuk.

Mungkin buat yang bingung kaya gimana sih canned diced tomatoes dan small shell pasta, nah kira2 seperti ini gambarnya:
ini dia si imut2 small shell pasta

canned diced tomatoes
Gampang banget kan bikinnya, yaaa walaupun bahannya banyak banget yah. Hehehe... Dalam sup ini saya kurangi sedikit jumlah kacang merah dan kacang kedelai dari resep aslinya, di resep asli mereka menggunakan 2 cup kacang merah dan 2 cup kacang kedelai. Tapi disini saya tambahkan paprika karena saat itu saya punya paprika yang tersisa dari kulkas, jadi ya sudah saya pakai saja dan ternyata jadi enak sekali. Waktu itu saya juga menggunakan 1/2 cup wortel kuning karena winter ini ternyata di supermarket mereka sedang menjual wortel kuning, jadi saya pakai 1/2 cup wortel biasa dan 1/2 cup wortel kuning. Sup saya jadi penuh dan indah penuh warna!! ^_^

Soup ini rasanya penuh dengan rempah2 ala masakan mediteranea. Saya suka sekali dengan wanginya, bahkan anak saya Mye pun suka sekali dengan sup ini. Saya heran dia bisa makan sup ini tanpa dikemut!! Padahal biasanya dia kalau makan itu dikemut dan bisa lammmaaaa sekali, sekali makan dia itu bisa menghabiskan waktu 2 atau 3 jam!!! Mungkin saya harus bikin sup ini sering2 supaya waktu saya tidak habis untuk suapin Mye aja yah. Hahahaha...

Happy trying everyone!! Buen provecho!! ^_^



2013/02/14

Mendadak Bikin Blueberry Almond Muffin

Minggu lalu saya baru menyadari kalau saya masih punya frozen blueberries sekitar setengah bungkus lagi (dari total satu bungkus 500 gr) dan si bungkusan frozen blueberries emang agak annoying di freezer karena jadi menuh2in isi freezer saya. Akhirnya saya mencoba untuk cari resep untuk membuat kue dengan blueberry, well, tentu dengan syarat si resep tidak susah dan tidak makan waktu banyak karena pasti saya bakal riweh dengan dua bocah di rumah sendirian. 

Kebetulan juga sebenernya saya ingin menggunakan almond kiriman dari ibu mertua di Jakarta. Waktu itu saya mendapatkan satu kantong besar almond dan saya bingung harus bagaimana habisinnya. Akhirnya saya menemukan resep yang oke banget nih dari hasil googling di internet: 

Bahan: 
  • 1 cup (128 gr) terigu serbaguna
  • 1 sendok teh baking powder
  • 1/8 sendok teh garam
  • 1/4 cup (57gr) mentega/margarin
  • 1/2 cup (100gr) gula butir halus
  • 1 buah pisang (dihancurkan dengan garpu) atau 1 telur
  • 1/4 cup (60ml) susu cair non fat
  • 1/2 sendok teh vanilla extract
  • 1/4 cup almond utuh (haluskan dengan blender)
  • 1/2 cup frozen blueberries (saat dikeluarkan dari freezer cuci dengan air hangat agar blueberry lembut/tidak keras dan taburkan terigu agar tidak menempel satu sama lain).
Cara: 
  • Campur terigu, baking powder, garam.
  • Kocok gula dan mentega sampai lembut. Tambahkan telur ATAU pisang, susu dan vanilla extract.
  • Masukkan campuran adonan terigu.
  • Masukkan almond bubuk.
  • Masukkan 1 sendok makan adonan ke dalam cup muffin lalu tata beberapa buah blueberry diatasnya (sekitar 3-4 buah), kemudian tambahkan 1 sampai 1,5 sendok makan adonan lagi diatasnya dan tata kembali sekitar 5-6 buah blueberry diatasnya. Metode ini dilakukan supaya blueberry tidak numpuk dibagian bawah muffin.
  • Panggang muffin dengan oven 180-200 derajat celsius selama sekitar 30 menit. 
Di resep ini katanya kita bisa menggunakan telur ataupun pisang, dan saya sengaja membuat muffin ini tidak menggunakan telur karena kebetulan (lagi-lagi kebetulan yah.. :p ) saya punya sisa pisang yang sudah terlalu matang, jadi daripada tidak termakan lebih baik saya pakai saya buat muffin ini and it turned out terrific!! The taste is fantastic and the muffin is moist!! Balance rasa antara pisang, blueberry dan almondnya pas banget dan muffin ini tidak terlalu manis and this is one healthy muffin recipe for your family. Untuk menghasilkan bagian atas muffin yang "bercahaya" bisa juga taburkan gula halus diatasnya sesaat sebelum masuk oven. ^_^

Happy trying & Buen provecho!!





Sarapan Oatmeal Yang Selalu Berhasil

Sejak punya Mye, saya selalu penasaran ingin memberikan oatmeal untuk Mye dan entah kenapa sarapan oatmeal ini selalu berhasil untuk saya. Well, saya juga suka kasih anak2 sarapan selain oatmeal, seperti roti atau cereal dengan susu, tapi pasti oatmeal yang habisnya paling gampang dan cepat. 

Oatmeal boleh diperkenalkan ke bayi mulai usia 4 bulan, tapi tentu saja lebih baik kalau bayi mulai diberi makanan padat pada usia 6 bulan. Oatmeal mengandung serat yang tinggi, kalsium, protein, bahkan vitamin B. Pertama kali saya mendapat ide memberikan oatmeal ke Mye adalah saat saya berkunjung ke rumah teman yang orang Mexico, Paula. Waktu itu Paula sedang mulai packing barang karena akan pindah ke New York dan dia masih punya sekantong besar oatmeal dan dia memberikannya ke saya. Katanya biasanya dia suka bikin oatmeal untuk anaknya, Dante, yang berusia sama dengan Mye. 

Sesampainya dirumah saya langsung googling resep oatmeal untuk balita dan menemukan beberapa tips memasak oatmeal. Paula sendiri memberitahu cara dia membuat oatmeal untuk Dante. Biasanya dia mix oatmeal dengan susu, gula, apel dan sedikit kayu manis. Jadi kira2 ini takaran resepnya: (untuk balita 2 tahun keatas)
  • 2 sendok makan (full/muncung) oatmeal (gunakan selalu oatmeal yang dimasak, bukan instant)
  • 1 sendok teh gula
  • 100 ml susu cair
  • 50 ml air hangat
  • 1/4 sendok teh kayu manis bubuk
  • 1/2 apel fuji (diparut atau dipotong2 kecil)  [apel bisa juga diganti dengan 1 pisang ukuran kecil yang dihaluskan dengan garpu]
Caranya tinggal dicampurkan semua bahan dan dimasak di api sedang sampai adonan oatmeal mengental. Hidangkan hangat, karena kalau sudah dingin kadang jadi agak keras. 

Saya selalu parut apelnya supaya rasa apelnya lebih meresap dan buat saya lebih gampang parut apel daripada potong2 kecil. Untuk bayi usia 6-18 bulan sebaiknya oatmealnya diblender dulu sampai menjadi bubuk halus, tapi kalau misalnya kira2 sang bayi sudah bisa mengunyah makanan yang lebih padat, tanpa dibikin jadi halus pun tidak masalah. Misalnya pas waktu itu Matcha sampai usia 10 bulan oatmealnya masih saya blender halus, tapi sekarang setelah dia 11 bulan saya tidak blender oatmeal lagi karena dia sudah bisa mengunyah makanan yang lebih padat. Tapi biasanya untuk bayi usia 6-18 bulan takarannya agak beda, karena kapasitas perut bayi 8 bulan dengan balita 2 tahun kan beda yah.. hehehe.. Nah ini kira2 takaran untuk bayi 6-18 bulan:
  • 3 sendok Teh (full) oatmeal (halus ataupun tidak halus)
  • 100 ml susu cair  ATAU  1-2 sendok takar susu formula dan 100 ml air hangat (bayi dibawah 12 bulan belum boleh dikasih susu UHT/pasteurisasi makanya menggunakan susu formula)
  • 1/3 apel fuji parut [apel bisa diganti dengan 1/2 pisang ukuran kecil dihaluskan dengan garpu]
  • 1/4 sendok teh kayu manis bubuk
Untuk bayi biasanya saya tidak tambahkan gula karena untuk bayi sebaiknya kita tidak menambahkan gula dan garam banyak2 dalam makanan mereka, selain itu sebenarnya bubur oatmeal akan menjadi cukup manis dari sari buah apel atau pisang yang kita gunakan. Untuk ibu yang tidak mau menggunakan susu formula bisa juga menggunakan ASIP, tapi tentu saja ASIP nya ditambahkan setelah oatmeal sudang matang. Jadi masak oatmeal dengan apel, kayu manis dan air secukupnya, kalau sudah kental angkat dan tambahkan ASIP. 

Satu hal yang saya baru tahu adalah kalau oatmeal di Indonesia dengan di Jepang agak berbeda dari segi teksturnya. Entah bagaimana ternyata tekstur oatmeal di Indonesia (waktu itu saya beli yang merk Quaker) itu lebih kasar. Biasanya oatmeal di Jepang kalau sudah dimasak itu akan menjadi lembut (seperti meleleh) tapi ternyata pas saya masak oatmeal untuk Mye di Jakarta oatmealnya lebih kasar dan Mye jadi kurang berselera. Mungkin harusnya waktu itu saya coba untuk blender oatmealnya dulu untuk mendapatkan hasil yang lebih lembut.

Well, happy trying!! Semoga berguna buat variasi sarapan anak2. ^_^





2013/02/06

My Very Creamy Corn Soup

Minggu lalu saya pergi ke toko internasional di Atsugi city dan ternyata mereka lagi ngediskon fresh cream. Kalau beli 2 pak @200 ml jadi lebih murah, waahh jarang2 tuh, jadilah saya tergoda beli. Tentu saja kalau bahan makan di diskon berarti kadaluarsanya sebentar lagi. Akhirnya saya jadi kelabakan sendiri enaknya itu cream fresh diapain yah... Hmmm...

Setelah melihat2 isi kulkas ternyata saya juga masih punya sisa jagung manis dan kacang kapri. Wah kayanya kalau bikin corn soup sendiri enak nih. Jadilah akhirnya saya browsing2 resep home made corn soup dan ketemulah resep yang sepertinya cihuy dan saya modifikasi lagi disesuaikan dengan jumlah bahan yang saya punya. Resep ini kira2 bisa untuk 4-6 orang.

Bahan:
  • 1/2 Bawang bombay, rajang halus
  • 1 siung bawang putih, rajang halus (kalau punya garlic crusher, gunakan garlic crusher)
  • 2 sendok makan mentega/margarin
  • 1 sendok makan terigu
  • 1 sendok makan cream cheese
  • 200 ml cream fresh
  • 200 ml susu cair
  • 500-600 ml kaldu ayam 
  • 1 batang jagung manis (yang sudah matang)
  • 2 sendok makan parsley, cincang halus (bisa juga menggunakan daun bawang)
  • 200 gr kacang kapri, rebus sampai setengah matang. (atau sayuran lainnya)
  • Garam, gula, merica, pala
Cara:
  •  Blender jagung manis yang sudah di kerok dari batangnya dengan 300 ml kaldu ayam, setelah jagung halus, campurkan kembali dengan sisa kaldu ayam.
  • Tumis bawang bombay dan bawang putih dengan mentega/margarin hingga harum dan bawang lemas. 
  • Masukkan terigu dan aduk sampai adonan kental.
  • Masukkan cream cheese, susu cair, cream fresh dan kaldu ayam.
  • Tambahkan garam, merica, gula (sedikit) dan pala sesuai selera, aduk sampai kental dan mendidih.
  • Setelah mendidih masukkan kacang kapri yang sudah direbus.
  • Taburkan parsley diatas corn soup saat akan dihidangkan.
Voila!! Jadi deh corn soup yang suppeerrr creamy. Kalau misalnya pingin ada butiran jagung di dalam corn soupnya, tinggal sisakan sebagian dari jagung dari satu batang itu untuk tidak di blender dan masukkan barengan dengan kacang kapri. Buen provecho!! Happy cooking!! ^_^