6 months belly... :) |
Selain melakukan pekerjaan rumah seperti biasanya, misalnya, vacum cleaning, pel, cuci piring, setrika baju, membersihkan kamar mandi & toilet, saya juga berusaha untuk melakukan prenatal pilates seminggu 3-4 kali, kalau lagi tidak terlalu sibuk selama seminggu, saya bisa melakukan pilates 5 kali seminggu. Tentu saja saya tidak bisa melakukan pilates saat weekend karena weekend saatnya jalan2 dengan keluarga. Tapi sering2 olahraganya diganti dengan "membersihkan kamar mandi dan toilet" yang cukup menguras energi sampai bikin ngos2an... Hahaha... Tapi membersihkan kamar mandi & toilet memang hal paling berat dilakukan dengan perut buncit saat ini karena kamar mandi & toilet di rumah sangat minimalis, alias kecil. Apa sih yang gak kecil di Jepang?? :p Jadi kalau bersihkan kamar mandi dan terutama toilet, udah mentok sana-sini. Hahaha...
Saya memang berniat kalau untuk kehamilan kedua ini akan berbeda dari segi kesehatan. Dalam artian, saya tidak ingin berat badan saya naik secara drastis. Saya ingat saat setelah melahirkan Mye berat badan saya 15 kg lebih berat dari berat sebelum hamil, berarti saat hamil saya mungkin naik lebih dari 15 kg. Setelah 1,5 tahun akhirnya saya bisa kembali ke berat badan sebelum hamil. Saya pikir kalau saya harus menunggu 1,5 tahun setelah melahirkan anak kedua rasanya lama sekali ya... huuhuu... :( Jadi saya bertekad kali ini maximal naik berat badan 10-12 kg, seperti kebanyakan dianjurkan. Lalu saya mengumpulkan seluruh tenaga & pikiran untuk fokus ke tujuan itu dan mengubah pola pikir & pola hidup saya menjadi lebih sehat. Saya memang "memaksakan" diri untuk selalu bisa prenatal pilates 3-4 kali seminggu sejak memasuki usia kandungan 5 bulan, sekali latihan 40 menit, dan juga ditambah 10 menit yoga untuk relaksasi & pernapasan, jadi total 50 menit setiap kali olahraga. Tapi saya tidak mungkin pergi ke tempat senam hamil karena suami saya pulang kerja hingga malam hari dan saya tidak bisa menitipkan anak saya ke teman atau di tempat penitipan anak. Jadi saya mencari2 senam hamil yang aman untuk saya lakukan di rumah dari situs Youtube. Lalu saya menemukan video prenatal pilates yang aman & bisa dilakukan sendiri di rumah.
Kalau saya baca-baca di artikel-artikel memang sebaiknya pilates selalu dilakukan dengan pengawasan instruktur agar tidak terjadi cedera, tapi sepertinya hal tersebut tidak mungkin untuk saya. Sebelum saya melakukan prenatal pilates yang sekarang saya lakukan, tentu saya baca dulu review dari orang2 apakah mereka merasa nyaman dengan gerakan2 yang diperagakan dan bagaimana reaksi badan mereka setelah melakukan gerakan2 tersebut. Saya sendiri melakukan trial selama seminggu dulu sebelum melakukannya secara rutin. Setelah saya lakukan selama seminggu ternyata memang badan saya terasa lebih enak, tidak mudah capek, bisa tidur lebih nyaman & tidak mudah sakit pungung, jadi saya memutuskan untuk meneruskan latihan tersebut. Tapi untuk melakukan latihan prenatal pilates memang kita juga harus bisa mengukur diri, kalau kita merasa hari itu hari yang melelahkan, sebaiknya jangan dipaksakan dan juga jangan memaksakan gerakan2 yang kira2 tidak bisa dilakukan, walaupun instruktur prenatal pilates di video sedang hamil juga tapi dia sudah terbiasa melakukan pilates dari sejak sebelum hamil, sedangkan kalau saya kan tidak terbiasa. Agak "garing" sih melakukan pilates sendirian dirumah, tapi keuntungan lainnya melakukan pilates dirumah adalah tidak perlu keluar ongkos jalan dan ongkos membayar instruktur atau tempat senam, kita juga lebih flexibel dalam pengaturan waktu latihan. Karena ada hari2 dimana saya bisa di siang hari tapi ada hari lain mungkin saya bisa saat sore hari.
Saya juga mencoba untuk mengurangi asupan karbohidrat, terutama nasi, supaya saya tetap bisa makan yang manis2. Asupan makanan saat hamil memang harusnya lebih banyak dibandingkan saat tidak hamil, tapi berdasarkan yang saya baca, paling kita hanya menambahkan satu kali kudapan diantara makan (jadi tambahannya sekitar 300 kalori per hari). Jadi bukan berarti disetiap kali kita makan kita makan 2 kali porsi biasa dengan alasan "makan untuk berdua". Jadi dalam kehamilan ini TIDAK ADA yang namanya "makan untuk berdua", saya tetap makan dengan porsi biasa tapi saya menambahkan satu kali kudapan mungkin kue2 kesukaan saya, roti gandum bakar, atau apa saja yang kita inginkan. Saya juga berusaha mengkonsumsi banyak sayur dan buah2an. Cara lain untuk membuat badan saya gerak adalah berjalan, terutama berjalan ke supermarket (kaya gak ada tujuan lain aja ya... :p ). Saat trimester pertama saya malas sekali jalan ke supermarket yang berjarak 1 km dari rumah (bolak-balik berarti 2 km), tapi untuk trimester kedua ini saya harus ubah "rasa malas" saya. Hmmm... semoga untuk kehamilan kedua ini saya bisa mewujudkan tujuan saya. (^_^)
Dengan perut tambah besar juga tidak menghalangi saya untuk tetap jalan2. Selama saya makan teratur, minum yang banyak & beristirahat jika sudah merasa capek, perjalanan naik kereta atau bis yang panjang tidak terlalu masalah untuk saya. Saya berprinsip "tidak mau dikasihani" selama saya hamil. Saya tidak mau terlihat lemah & "sakit". Ditambah lagi dengan punya balita, saya tidak bisa sakit, karena kalau saya sakit kasian juga Mye. Pokoknya kehamilan bukan berarti sesuatu yang bikin saya terlihat berbeda dengan saat saya tidak hamil. Kebanyakan orang pun saat bertemu saya rata2 bilang kalau saya tidak terlihat seperti orang hamil karena masih terlihat "gagah" dan aktif. Karena itu saya juga ingin sekali bisa memberi inspirasi buat teman2 saya atau ibu2 lain yang sedang hamil untuk tetap terlihat fit, active & healthy.
Meskipun demikian kerjaan rumah memang jadi tambah "berat" dengan bertambah buncit perut ini. Perasaan koq perutnya lebih buncit dari hamil pertama ya? Katanya sih memang normal begitu karena perut kita sudah keburu melar.. hehehe...Tapi sepertinya memang hamil saat winter itu tidak enak karena saat keluar rumah kita kan harus pakai baju berlapis2, pakai coat, dan aksesoris yang bikin badan kita hangat lainnya. Jadi tambah berat rasanya kalau jalan2. Kalau mau pakai boots juga agak susah karena harus duduk atau setidaknya harus bungkuk sedikit, padahal sudah ada perut buncit yang mengganjal.
Sejak minggu ke 24 (6 bulan) jadwal cek up ke dokter jadi setiap 2 minggu sekali. Agak sedikit berbeda dengan di Belanda, biasanya di Belanda dari setiap 4 minggu sekali berubah jadi 3 minggu sekali, lalu baru setiap 2 minggu sekali. Enaknya disini karena setiap cek up di USG kita jadi bisa juga tahu perkembangan berat badan janin. Jadi kalau misalnya saya naik berapa kilo, lalu bayi naik berapa gram. Jadi bisa tahu seberapa banyak asupan makanan yang masuk ke janin. Ya walaupun kayanya untuk mengatur semua asupan makanan supaya masuk ke janin saja sepertinya hampir tidak mungkin, padahal maunya sih begitu... hahaha... Bidan juga pernah mengingatkan saya supaya setelah memasuki 7 bulan kandungan sebaiknya saya menghindari makanan yang manis2 supaya berat badan saya tidak naik drastis. Tapiiii... bisa gak yaaaa? Mana sudah masuk musim dingin, bawaanya mau makaaaannn teruuusss... Hihihi...
Tidak terasa, tinggal 3 bulan lagiiiii... saatnya merampungkan persiapan baju bayi, perlengkapan bayi & surat2/dokumen2 untuk memboyong ibu ku ke Atsugi... :D
Dengan perut tambah besar juga tidak menghalangi saya untuk tetap jalan2. Selama saya makan teratur, minum yang banyak & beristirahat jika sudah merasa capek, perjalanan naik kereta atau bis yang panjang tidak terlalu masalah untuk saya. Saya berprinsip "tidak mau dikasihani" selama saya hamil. Saya tidak mau terlihat lemah & "sakit". Ditambah lagi dengan punya balita, saya tidak bisa sakit, karena kalau saya sakit kasian juga Mye. Pokoknya kehamilan bukan berarti sesuatu yang bikin saya terlihat berbeda dengan saat saya tidak hamil. Kebanyakan orang pun saat bertemu saya rata2 bilang kalau saya tidak terlihat seperti orang hamil karena masih terlihat "gagah" dan aktif. Karena itu saya juga ingin sekali bisa memberi inspirasi buat teman2 saya atau ibu2 lain yang sedang hamil untuk tetap terlihat fit, active & healthy.
Meskipun demikian kerjaan rumah memang jadi tambah "berat" dengan bertambah buncit perut ini. Perasaan koq perutnya lebih buncit dari hamil pertama ya? Katanya sih memang normal begitu karena perut kita sudah keburu melar.. hehehe...Tapi sepertinya memang hamil saat winter itu tidak enak karena saat keluar rumah kita kan harus pakai baju berlapis2, pakai coat, dan aksesoris yang bikin badan kita hangat lainnya. Jadi tambah berat rasanya kalau jalan2. Kalau mau pakai boots juga agak susah karena harus duduk atau setidaknya harus bungkuk sedikit, padahal sudah ada perut buncit yang mengganjal.
Sejak minggu ke 24 (6 bulan) jadwal cek up ke dokter jadi setiap 2 minggu sekali. Agak sedikit berbeda dengan di Belanda, biasanya di Belanda dari setiap 4 minggu sekali berubah jadi 3 minggu sekali, lalu baru setiap 2 minggu sekali. Enaknya disini karena setiap cek up di USG kita jadi bisa juga tahu perkembangan berat badan janin. Jadi kalau misalnya saya naik berapa kilo, lalu bayi naik berapa gram. Jadi bisa tahu seberapa banyak asupan makanan yang masuk ke janin. Ya walaupun kayanya untuk mengatur semua asupan makanan supaya masuk ke janin saja sepertinya hampir tidak mungkin, padahal maunya sih begitu... hahaha... Bidan juga pernah mengingatkan saya supaya setelah memasuki 7 bulan kandungan sebaiknya saya menghindari makanan yang manis2 supaya berat badan saya tidak naik drastis. Tapiiii... bisa gak yaaaa? Mana sudah masuk musim dingin, bawaanya mau makaaaannn teruuusss... Hihihi...
Tidak terasa, tinggal 3 bulan lagiiiii... saatnya merampungkan persiapan baju bayi, perlengkapan bayi & surat2/dokumen2 untuk memboyong ibu ku ke Atsugi... :D
Semangat Mama Mye...
ReplyDeleteYour writting is inspiring me to do something :P.