Setelah memantau keadaan di daerah Tokyo dan sekitarnya dari Kyoto selama 4 hari kita mengungsi, kita melihat ada perubahan ke arah lebih baik. Dari segi penyebaran radiasi nuklir sepertinya radiasi di udara sudah berkurang, walaupun radiasi dalam air keran masih kurang aman. Gempa2 susulan sepertinya udah banyak berkurang, terutama gempa2 susulan yang besar. Kita akhirnya memutuskan pulang ke Atsugi dan tidak jadi pulang ke Indonesia. Teman kita yang keluarga Korea, istri dan anak2nya tetap pulang ke Korea lewat bandara di Osaka. Entah kapan mereka balik lagi, mungkin mereka bakal tetep tinggal di Korea saja, karena sepertinya mereka tidak juga tidak terlalu betah tinggal di Atsugi.
Di dalam hati sebenarnya belum rela balik ke Atsugi. Pas sampai di rumah koq rasanya gimanaa gituuu... nelangsa.. hampa... (duh.. lebaayy.. hihihi...). Tapi bagaimanapun suatu hari kita toh emang harus balik juga ke Atsugi. Untung di rumah masih ada frozen food jadi masih ada sedikit persediaan makanan. Tapi sepertinya sih harus belanja juga ke supermarket.
Kita waktu itu sampai hari senin malam, hari selasa saya memutuskan untuk belanja ke supermarket. Seperti biasa, saya terutama harus beli susu dan air mineral untuk Mye. Pas sampai di supermarket saya seneng banget karena ternyata stok susu banyak!!:) Seperti biasanya juga saya suka ambil 3 liter supaya saya gak harus bolak balik ke supermarket. Tapi pas di kasir ternyata pembelian susu dibatasi per orang 2 liter!!! Hari itu saya juga gak dapat air mineral di supermarket, mungkin karena saya udah kesiangan. Stok yogurt juga ternyata gak ada di supermarket, padahal biasanya Mye suka makan buah dengan yogurt. Sesampainya di rumah saya telepon suami supaya jangan pulang malam2 dan coba cari air mineral dan yogurt. Tapi pas suami pulang, dia bilang juga gak bisa nemu air dan yogurt.
Kenapa susu dan yogurt laku banget ya? Air minum berion juga laku berat. Suami saya baru ingat bahwa susu, yogurt dan minuman berion itu dapat menyerap radioaktif iodine dalam tubuh dan menetralisirnya. Jadi makanya mereka banyak2 minum susu, makan yogurt dan minum minuman berion.
Hari2 berikutnya akhirnya suami saya coba ke minimarket 24 jam di sebelah rumah pagi2 sekali, mungkin kalau pagi2 sekali masih bisa dapat air mineral. Ternyata benar, kalau kita pergi pagi2 sekali kita bisa dapat air mineral. Akhirnya saya juga memutuskan untuk setiap hari pergi ke supermarket paaasss banget saat supermarket baru buka supaya bisa dapat air. Saya sampai ikut antri di depan pintu supermarket yang masih tutup demi dapat air. Benar saja, pas saya masuk orang2 itu banyak yang langsung serbu rak air mineral. Dalam sekejap langsung ludes!!
Jadi rupanya 4 hari meninggalkan Atsugi itu kayak banyak ketinggalan berita. Beli susu dibatasi cuma 2 liter, beli air mineral juga dibatasi jadi 2 liter, beli yogurt cuma boleh ambil 1 pak besar yang 450 gr, dan barang2 dari pulau Hokkaido itu cepat sekali habisnya!! Karena mereka takut dari daerah pulau Honshu sudah terkena radiasi semua, jadi mereka bahkan mencari tahu dari Hokkaido. Huh!! Sekalian aja minta tahu bandung ya jelas2 jauh dari tempat radiasi dan lebih enak!! Hahahaha...
Koq balik ke Atsugi serasa balik ke jaman susah yah. Tapi setidaknya sekarang udah tau celahnya supaya bisa dapat air dan susu. Terkadang saya licik dalam sehari pergi sampai ke 2 atau 3 supermarket atau minimarket demi bisa dapat air yang banyak. Hahahaha...
Keluarga kita di Indonesia sih masih tetep suruh kita balik ke Indonesia karena rupanya berita di Indonesia mungkin terlalu dibesar2kan. Misalnya seperti gempa2 susulan yang terjadi. Ya memang pas kita balik ke Atsugi gempa2 susulan yang besar masih ada. Gempa2 susulan itu memang wajar banget, tapi sekarang saking udah seringnya udah gak panik lagi dan udah bisa memperkirakan besarnya berapa dan pusat gempanya dekat atau jauh dari getaran yang kita rasakan. Mungkin pulang2 ke Indonesia kita bisa jadi ahli gempa... hahahaha... LOL. Berita soal radiasi juga sepertinya dibesar2kan, apalagi sama media luar. Ya wajar aja sih media luar Jepang membesar2kan berita radiasi karena mungkin ada alasan politis untuk menjatuhkan ekonomi Jepang. Tapi anehnya Yen malah menguat dan Dollar malah melemah terhadap Yen saat setelah bencana besar ini.
Keadaan benar2 kembali seperti normal setelah kira2 1,5 bulan dari gempa besar dan tsunami. Kadar radiasi di udara, radiasi dalam air dan makanan selalu di pantau oleh pemerintah setempat. Setiap perfektur melakukan pengukuran sendiri, jadi data yang di dapat di setiap perfektur bisa akurat. Misalnya untuk perfektur Kanagawa, tempat kita tinggal, mereka ambil sampel air dari sumber air untuk daerah Kanagawa. Setelah kira2 1 bulan mereka mulai mengumumkan kalau kadar radiasi udah menurun banyak. Di supermarket stok susu, air mineral dan yogurt semakin normal dan orang2 udah gak tergesa2 hunting barang2 itu. Sekarang orang2 juga udah stop stok barang dirumah. Yah namanya bencana cuma Allah yang tau kapan bakal terjadi, kita sih ya harus pasrah aja. Semoga keadaan semakin hari semakin membaik dan siapa tau lama2 bisa betah juga disini.
No comments:
Post a Comment