2011/11/29

My Pregnancy in Japan: Edisi Curhat :p

7 months belly... :)
Setiap orang yang hamil mengalami pengalaman yang berbeda2, kondisi yang berbeda2 dan cerita yang berbeda2. Kebanyakan perempuan pasti di awal hamil mengalami yang namanya mual2, muntah2, ada juga yang mual & muntah selama sepanjang kehamilan. Kalau saya bahkan tidak tahu bagaimana rasanya mual & muntah selama hamil. Tapi rasa tidak nafsu makan selama trimester pertama sih iya. Untuk kehamilan kali ini selama trimester pertama malah muka saya jerawatan kecil2, mungkin karena perubahan hormon dalam tubuh saya. Padahal pas hamil dengan Mye saya tidak jerawatan. Untungnya sang jerawat kecil2 dan tidak terlalu mengganggu penampilan, tapi kadang suka gatal juga. Duh bingung deh pokoknya, saya jadi tidak bisa berdandan. Akhirnya saya pakai serum vitamin C untuk wajah dan ternyata lumayan mujarab. Selain itu saat trimester pertama kan sedang summer dan summer disini cukup panas & matahari cukup terik, jadi yang namanya pelembab tidak bisa ditiadakan, tapi saya harus pilih yang tidak bikin tambah jerawat. 

Selama kehamilan kedua ini juga sepertinya daya tahan tubuh saya tidak seperti saat kehamilan pertama. Dalam artian, dari segi fisik luar sih saya masih seperti orang tidak hamil, tetap aktif & "gagah" tapi dari segi kekebalan tubuh sepertinya payah banget. Selama hamil ini saya sudah 3 kali terkena flu dan batuk. Untuk yang pertama dan kedua lumayan parah, tapi untuk yang ketiga ini alhamdulillah tidak terlalu parah. Saya juga takut mengkonsumsi obat2an, walaupun dokter kandungan saya sih kasih resep, tapi dia pun mengatakan kalau memang tidak parah tidak diminum juga tidak apa2. Saat flu & batuk yang pertama saya tidak minum obat sama sekali, saya hanya minum permen pelega tenggorokan saja dan alhamdulillah sembuh. Saat flu & batuk kedua, saya lumayan tidak tahan dengan batuknya jadi saya minta diresepkan obat dan saya minum. Obatnya berbentuk pil keciiiillll sekali, tapi manjur, alhamdulillah. :)  Untuk flu dan batuk yang ketiga kali saya diresepkan obat batuk yang sama dan saya makan permen jahe & permen pelega tenggorokan juga untuk membantu pemulihan.

Tapi yang paling parah sakitnya saat hamil kedua ini adalah: alergi!!!! OMG!!! Saya mengalami gatal2 yang parah disekujur punggung, dada, payudara, leher dan dagu, bahkan sampai bibir pun gatal2!!! Di sekujur punggung, dada, sedikit dibagian leher, dagu dan payudara ada bintik2 merah seperti biang keringat. Bentuknya jadi kaya bruntusan merah2 gitu dan gatal sekali terutama kalau sudah malam hari. Kadang gatal2 juga dibagian paha dan kaki tapi tidak separah yang di punggung, dada, leher & payudara. Duh! Pokoknya saya sampai tidak bisa tidur! Kalaupun sudah tertidur nanti setelah beberapa jam saya akan terbangun karena gatal2. Ya ampun.... Dokter bilang mungkin karena perubahan hormon dalam tubuh atau mungkin karena perubahan cuaca yang ekstrem karena sekarang udara tiba2 jadi dingin sekali. Winter kali ini memang datang terlambat tapi pas datang tiba2 dingiiiinnnn banget. Dulu saya juga mengalami gatal2 saat hamil Mye tapi hanya dibagian perut bagian atas dan sedikit di kaki, munculnya pun sekitar 1 bulan sebelum melahirkan. Bentuknya sama dengan yang sekarang, bruntusan merah2. Waktu itu saya cuma kasih baby lotion Zwitsal yang mengandung zinc dan cukup manjur. Kali ini dokter meresepkan saya salep. Salepnya cukup manjur juga, tapi selain itu saya juga beli lotion aloe vera dan membeli sabun mandi yang non-soap formula. Gel/lotion aloe vera memang membantu juga mengurangi gatal2 karena bikin "adem". Dan katanya kalau lagi gatal2 kita sebaiknya mandi dengan sabun yang super duper lembut, mungkin dengan sabun aloe vera juga, atau baby soap atau sabun yang non-soap formula, tapi jangan menggunakan body scrub. Selain itu salep dari dokter cuma berbentuk tube kecil, mana cukup buat sekujur punggung dan dada saya... :(  Sekarang rasa gatalnya sudah berkurang banyak dan saya sudah bisa tidur lumayan nyenyak lagi. Walaupun kadang2 terbangung juga di malam hari karena posisi tidur kurang enak, maklum kalau perut sudah besar mau tidur dengan posisi macem2 memang pasti ribet... hahaha... Ditambah Mye terkadang bangun juga malam2, alhamdulillah sekarang sih kalau bangun tidak nangis, tapi malah minta dinyanyikan lagu nina bobo andalannya. Hahaha.. Hayyaaahhhh bunda-nya lagi ngantuk berat koq disuruh nyanyi. Hahaha... 

Sebelum masalah2 kesehatan & alergi ini kita sudah lebih dulu mengalami "gangguan tidur" tapi bukan saya ataupun suami, tapi Mye. Jadi setiap tidur malam, satu atau dua jam setelah tidur malam itu Mye pasti terbangun dari tidurnya dan nangis kejer tidak jelas. Dikasih susu tidak mau, di gendong juga suka tidak mau, pokoknya diapa2in juga tidak mau. Kalau di gendong keluar kamar juga malah tambah parah. Nangisnya bisa awet sampai 1 jam. Nanti kalau dia sudah 1 jam nangis & capek ya tidur lagi. Tapi kan kalau setiap malam kita harus seperti itu ya lama2 remuk juga badan kita. Tidak kebayang kalau saya sudah hamil besar atau kalau nanti adenya Mye sudah lahir dan Mye seperti itu terus. Awalnya kadang saya suka diamkan saja kalau dia nangis, kadang berhasil juga dan tidak sampai 1 jam dia tidur lagi. Tapi ada hari2 yang Mye tidak bisa didiamkan.

Akhirnya suami saya browsing di internet soal "gangguan tidur pada balita" dan menemukan kalau ada 5% dari balita mengalami yang namanya "night terror" yaitu dimana balita terbangun setelah 1 atau 2 jam tidur malam dan nangis kejer tidak jelas. Yang parah bisa sampai 1 jam nangisnya, kalau yang biasa saja mungkin cuma 15-20 menit. Wah Mye bisa termasuk yang parah donk ya. Katanya penyebabnya bisa saja karena kecapean, terlalu aktif di siang hari, terlalu banyak nonton TV. Balita yang mengalami night terror juga bisa seperti "tidak sadar" saat terbangun dan nangis itu, jadi dia bisa sambil jalan2 seperti orang "sleepwalker". Memang beberapa kali Mye kadang suka terbangun dan jalan2 muter2 di tempatnya, lalu duduk lagi, tapi dia terlihat tidak sadar dia ada dimana. Lalu kalau balita sedang nangis kejer itu juga memang sebaiknya tidak digendong dan dibawa keluar kamar karena bisa bikin tambah parah nangisnya. Berdasarkan artikel tersebut juga, kalau balita mengalami night terror dan tidak diberi intervensi (disembuhkan/diterapi), ada kemungkinan akan berlanjut sampai besar nanti, mungkin akan seperti sleepwalker.

Jadi berdasarkan sumber artikel itu yang harus dilakukan kita sebagai orang tua adalah membuat "ritual" sebelum tidur. Jadi sekitar 1 atau 2 jam sebelum tidur sang balita didengarkan musik yang lembut mungkin seperti musik klasik atau relaxing jazz. Sebelum tidur juga balita jangan diajak "capek" jadi sebisa mungkin tidak lari2an atau tidak diajak main yang bikin "ngos2an". Satu sampai 2 jam sebelum tidur juga dilarang nonton TV, atau bahkan seharian maksimal hanya nonton TV selama 3 jam. Saat menjelang 1 hingga 2 jam setelah tidur, atau saat kira2 sang balita akan terbangun, kita juga harus siap2 untuk menepuk2 atau mengusap2 punggung sang balita, jadi sebelum balita terbangun kita sudah "siaga". Ritual lainnya yaitu membaca buku sebelum tidur dan setelah itu balita diajak tidur di tempat tidur. Intinya balita diajak untuk "tenang" dan "mengerti" kalau sudah malam dan saatnya tidur. Hari pertama percobaan yang kita lakukan adalah melakukan semua yang dianjurkan dalam artikel itu. Jadi nonton TV hanya 3 jam sehari (disini bunda-nya yang jadi bosan dirumah gak bisa nonton TV... hahahaha... ), didengarkan musik (kita pilih relaxing jazz untuk Mye), lalu Mye saya ajak cuci tangan, cuci kaki & cuci muka juga sikat gigi seperti biasanya lalu setelah itu baca buku cerita, lalu diajak tidur. Malam pertama melakukan ritual ternyata cukup berhasil, Mye tetap terbangun tapi tidak nangis dan tidur lagi. Malam kedua nangis tapi tidak lama. Malam ketiga juga cukup berhasil. Intinya selama beberapa minggu kita "terapi" ada hari2 dimana berhasil tapi ada juga hari2 dimana Mye tetap menangis. Tapi kita tidak putus asa dan terus mencoba. Sekarang kira2 sudah 2 bulan kita terus lakukan ritual2 tersebut dan alhamdulillah Mye sudah tidak terbangun dan nangis kejer lagi. Kadang bahkan kita suka skip beberapa ritual dan Mye sudah tidak mengalami night terror lagi. Sekarang Mye sudah mengerti kalau dia sudah dipakaikan piyama, sikat gigi dan baca sekitar 3 buku kesukaannya, setelah itu dia menarik bantal dan selimut dan minta susu untuk tidur. Kadang Mye tidak langsung tertidur setelah susunya habis, tapi setidaknya dia tetap dibawah selimutnya, paling sambil ngoceh2, nyanyi atau mencoba menghafal huruf dan angka. Alhamdulillah sekarang Mye bisa tidur lebih baik... :D   

me and my lovely Mye at IKEA Shin-Yokohama
Setelah Mye sudah bisa tidur nyenyak di malam hari, eh sekarang malah bunda-nya mengalami susah tidur karena tambah buncitnya perut dan karena terkena alergi.. Hayyyaaahhh... koq jadi tiada akhir ya?? Hahahahaha... Gimana kekebalan tubuh bisa 100% ya kalau kaya gini. Makanya akhirnya saya memutuskan harus rutin olahraga untuk menjaga kebugaran tubuh juga, dan ternyata kalau saya skip pilates selama 2 hari berturut2 membuat badan saya terasa "remuk" dan cepat capek. Kalau weekend saya pasti skip pilates karena weekend adalah saatnya kita jalan2, biasanya kita berangkat pagi pulang sore atau menjelang malam jadi susah mencari waktu untuk pilates. Makanya sebisa mungkin hari jumat saya tidak skip pilates, setidaknya supaya tidak skip pilates 3 hari berturut2.

Semoga setelah ini tidak ada sakit lagi dan tidak ada rasa "remuk" dan cepat capek lagi. Menanti sampai 40 minggu itu memang capek ya tapi merupakan pengalaman yang luar biasa juga merasakan janin dalam perut. Saya selalu senang dengan masa hamil karena perempuan hamil menurut saya sexy, walaupun kalau buat saya membuat saya jadi buleeedddd... Hahaha... Anyway, bagaimanapun merasakan janin dalam perut itu memang pengalaman yang unik, jadi selama 40 minggu itu memang harus bisa dinikmati semaksimal mungkin karena kita kan tidak mungkin hamil terus2an, meskipun banyak tantangan & gangguannya... Hehehe...


No comments:

Post a Comment