2011/08/08

More Nursery Room, Please...

Sudah beberapa tahun terakhir ini Indonesia dan juga negara2 lain di dunia ini sedang gencar2nya menghimbau para ibu2 yang mempunyai bayi untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan. Teman2 pasti sudah tahu lah manfaat ASI memang sangat banyak. Selain itu juga bisa menghemat biaya untuk membeli susu formula yang bisa dibilang lumayan mahal. Sayangnya di Indonesia pencanangan ASI eksklusif kurang didukung oleh fasilitas2 pendukung untuk menyusui saat kita jalan2 di mall atau sejenisnya, gak heran akhirnya banyak juga ibu2 yang kalau sedang jalan2 ya sudah kasih saja anaknya susu botol karena sulit menemukan tempat menyusui yang layak dan nyaman. 

Hal yang hampir sama saya alami pas saya di Belanda. Kalau boleh saya katakan, di Belanda fasilitas untuk mengganti popok dan menyusui gak banyak. Paling2 ada di satu toko yang menjual perlengkapan ibu dan bayi yang namanya Prenatal, tapi di mall besarnya seperti De Bijenkorf atau V&D tidak ada fasilitas ganti popok & menyusui. Berbeda sekali dengan di Jepang sini yang dimana2 dilengkapi fasilitas ganti popok dan menyusui. Di kamar mandi stasiun kereta saja ada tempat ganti popok, walapun gak ada tempat menyusui sih. Tapi enaknya di Jepang itu biasanya mall itu nyambung jadi satu dengan stasiun kereta, jadi ada jalan tembus langsung ke mall atau bahkan pintu masuk mallnya itu dekat sekali dengan pintu keluar/masuk stasiun kereta. Jadi kalau perlu menyusui tinggal masuk mall saja disana pasti ada tempat menyusui. 

Pertama kali masuk nursery room di Jepang saya kagum sekali karena nursery roomnya besar2, lega dan nyaman sekali, mungkin luasnya seluas satu blok toko di dalam mall. Suami kita juga boleh masuk loh. Pas masuk nursery room biasanya tersedia setidaknya 4 atau 5 meja ganti popok, bahkan kalau kita ke mall yang lebih besar dan bagus bisa ada 8 meja ganti popok. Masih di ruangan yang sama tapi agak sedikit terpisah dari tempat ganti popok, ada ruang2 menyusui, setidaknya ada 2 ruang menyusui, tapi kalau nursery roomnya lebih besar bisa ada 4 atau 5 ruang menyusui yang dilengkapi dengan tirai sebagai penutup. Selain itu di nursery room ada sofa atau kursi untuk tempat kita santai2 dulu, ada kursi makan bayi kalau seandainya kita mau kasih makan anak kita, ada dispenser air panas, ada wastafel, bahkan terkadang ada microwave untuk menghangatkan makanan. Makanya selama kita di Jepang ini kita sering sekali traveling keliling Jepang karena kita tahu bahwa fasilitas pendukung untuk ibu2 seperti saya lengkap dan nyaman, jadi kita gak pernah khawatir saat jalan2. Bahkan tempat ganti popok juga tersedia di WC laki2. Kalau kita malas antri lama di WC perempuan, biasanya suami saya aja yang gantiin popok di WC laki2.
tempat ganti popok di Edo Wonderland, Nikko, tradisional sekali... :)

Kalau pas di Belanda, saat kita harus jalan naik kereta kita bingung deh tuh ganti popok dimana ya, karena di stasiun kereta aja belum tentu ada kamar mandinya. Mau ke Prenatal pasti harus jalan jauh dulu, yang ada akhirnya gantiin popok di dalam kereta bayi dan sambil mojok di sebuah resto. Buat menyusui juga tambah bingung deh mau menyusui dimana, walaupun kita punya nursing apron tapi kita pasti gak luput dari pandangan orang2 karena di negara2 Eropa gak wajar kalau kita menyusui di depan umum. Akhirnya mau gak mau kita membawa persediaan ASI yang sudah saya peras & simpan di freezer. Tapi terus kalau ASI kita penuh dan sampai luber gimana?? Nah itu dia, saya pernah mengalami itu. Waktu itu kita perlu pergi ke KBRI di Den Haag untuk membuat paspor Mye. Pas kita sampai di stasiun Den Haag saya perlu ganti popok Mye, akhirnya kita mojok di Burger King untuk ganti popok. Setelah itu pas di KBRI, ASI saya sudah sangat penuh dan luber, akhirnya saya diberitahu oleh orang yang berada di KBRI ada ruang tertutup dimana saya bisa menyusui. Akhirnya saya bisa menyusui Mye disana dan bahkan saya tetep harus memompa ASI saya secara manual karena masih kepenuhan. Duh betapa repotnya kalau kita sebagai ibu yang sedang menyusui dan sedang traveling kita gak didukung oleh fasilitas ganti popok dan menyusui yang layak.

Di Indonesia kita juga gak banyak traveling. Selain karena waktu kita waktu itu sangat terbatas, kita juga merasa masih kurang nyaman traveling dengan bayi. Yang pasti sih kita sering banget ke mall, apalagi Mall Kelapa Gading (MKG), soalnya tinggal nyebrang jalan sampe deh. Hehehe... Sayangnya di mall itu kurang tersedia fasilitas menyusui yang layak dan nyaman. Ruang menyusui dan ganti popoknya kecil dan sempit, hanya muat untuk satu orang untuk ganti popok. Makanya kita suka harus antri lama. Pastinya kita jadi tidak bisa menyusui lama2 disana karena pasti ada orang lain antri. Saya pernah menyusui di ruang itu eh orang yang lagi antri ngomel2. Ya wajar aja lah kalau saya lama, kita kan butuh 15-20 menit untuk menyusui!!! Kalau memang tidak mau antri ya cari lagi aja nursery room yang ada di lantai lain. Tapi sayangnya memang cuma ada 2 nursery room disana, di lantai yang berbeda & dua2nya kecil. 

Berbeda dengan mall lainnya, misalnya seperti di PIM 2 atau di MOI, nursery roomnya lumayan besar, ada banyak meja ganti popok dan ada lagi ruang menyusui yang terpisah kira2 untuk 2 orang. Meja ganti popoknya buat saya sih terlalu dempet2, ya mungkin karena nursery roomnya sendiri kurang luas jadi kita seperti berdesak2an di dalam. Kalau di PIM 1, sofa untuk menyusuinya panjang dan luas tapi sayangnya tempatnya terbuka begitu saja, jadi kita juga bisa melihat ibu2 lain menyusui, jadi kurang private, meja ganti popoknya juga cuma ada satu. Kurang bagusnya lagi tiba2 suka ada OB yang  masuk untuk ambil air dari dispenser di dalam nursery room, sukur2 sih bukan cowo, coba kalau tiba2 OB cowo yang masuk, nah keliatan kan tuh kita yang lagi menyusui.

Sejauh ini sih menurut saya di Jepang inilah yang memiliki fasilitas pendukung bagi Busui terlengkap. Di dalam WC juga tersedia dudukan untuk bayi/balita, jadi kalau kita hanya jalan berdua dengan bayi/balita kita dan perlu ke WC kita gak perlu repot2 karena mereka bisa ikut masuk ke WC dengan kita tapi bisa duduk dengan aman tanpa menggangu kita saat di dalam WC. 

Satu kelemahan saat traveling di Jepang adalah kita tidak bisa membawa stroller ke dalam bis. Sebenarnya tidak dilarang untuk membawa stroller dalam bis, tapi pengaturan tempat duduk dalam bisnya kurang friendly untuk ibu2 yang membawa stroller, jadi kalau kita tidak melipat stroller kita saat masuk bis, yang ada kita jadi menghalangi jalan orang. Sedangkan kalau di Belanda pengaturan tempat duduk dalam bisnya friendly untuk ibu2 yang membawa stroller jadi ada tempat untuk stroller tanpa mengganggu jalan orang. Kita bisa minta masuk dari pintu belakang bis untuk mempermudah masuknya stroller. Jadi kita taro stroller dulu, jangan lupa di rem dulu ya.. :D  lalu baru ke  supir bis untuk membayar bis. Sayangnya kalau di Jepang bayar bis kalau kita mau turun jadi emang rada ribet deh tuh.  Anyway, gak di Belanda gak di Jepang kalau bis penuh mah tetep aja ya pasti sempit dimana2 dan jadi riweh deh tuh ama stroller. Hehehe...


No comments:

Post a Comment