2011/04/19

Burdock Root

Di Jepang rupanya banyak sekali menggunakan akar2an dalam kulinernya. Selain lotus root, ada burdock root. Hmmm... burdock..  apa ya bahasa indonesianya... saya juga bingung... untuk sementara kayanya blum nemu bahasa Indonesianya nih... hehe... Awalnya saya suka ngeliat burdock di supermarket, bentuknya bulet panjang dan permukaannya masih kotor bertanah, walaupun ada juga yang sudah agak bersih, kalau yang masih penuh tanah pasti pada geli deh ngeliatnya. Karena gak tau namanya apa dan bingung harus di masak gimana jadi penasaran cari2 pengen tau gimana cara masaknya. Suatu hari lagi nonton TV eh kebetulan banget ada acara masak burdock. Di acara itu dikasih lihat kalau burdock emang dimasaknya dengan kondisi gak bisa bersih banget permukaannya, cara memotongnya juga bukan dengan pisau tapi dengan potato peeler, jadi kita seperti ngupas wortel atau kentang saja. Cara "motong"nya emang unik & menyenangkan... hehe.. Setelah di potong2 tipis dengan potato peeler, burdock di cuci lagi di rendaman air sebanyak 2 atau 3 kali lalu ditiriskan. Lalu dimasak dengan cara di tumis sebentar (kira2 5 - 10 menit) dengan sedikit minyak dan shoyu. Bisa ditambahkan hijiki (rumput laut dalam kaldu shoyu), ikan teri dan wijen.

Melihat cara masak burdock itu gak langsung saya praktekkan karena takut bakal gak suka, lagipula burdock yang dijual itu panjangnya bisa 50cm dengan diameter antara 1-2cm, kalau nanti gak suka terus di buang kan sayang. Tapi setelah suatu hari nyoba makan burdock tumis di restoran, ternyata enak banget!! Bikin nagih!! hehe.. Kebetulan yang di restoran burdocknya di masak dengan teri manis, hmmmm... aromanya khas banget, oishiiiiii, rasanya crunchy2 gimanaaaa gitu.. ^^  Akhirnya saya mencoba bikin tumisan burdock sendiri. Kadang pake ikan teri manis, kadang hanya pake hijiki. 

Saya juga penasaran burdock itu sebenernya apa dan punya khasiat atau gak ya. Nah dari website kuliner Jepang favorit saya, www.savoryjapan.com, saya dapat definisi burdock seperti ini:

"Gobo (burdock)
This long, fibrous root was first used in Japan as a form of medicine. Grown from seed sown in the spring, the edible roots, which can grow to three feet, are harvested in fall. Gobo has a bitter taste when raw, but mellows as it's cooked. It then has a distinctive earthy flavor which is hard to describe, and is often simmered with fish and sake, where it's distinctive flavor enriches the sauce. When cut into thin slices and stir-fried, as in kinpira gobo, it retains a nice crunchy texture. Rich in fiber, it is said to aid digestion and lowers cholesterol. Regular consumption is known to prevent diabetes."
burdock with hijiki, terlihat gak menarik, tapi percaya deh enak banget... :)
Lalu baca2 dari Wikipedia, ternyata burdock memang banyak manfaatnya:

"In the second half of the 20th century, burdock achieved international recognition for its culinary use due to the increasing popularity of the macrobiotic diet, which advocates its consumption. It contains a fair amount of dietary fiber (GDF, 6g per 100g), calcium, potassium, amino acids,and is low in calories. It contains a polyphenol oxidase,which cause its darkened surface and muddy harshness by forming tannin-iron complexes. Burdock root's harshness harmonizes well with pork in miso soup (tonjiru) and with Japanese-style pilaf (takikomi gohan).

Folk herbalists consider dried burdock to be a diuretic, diaphoretic, and a blood purifying agent. Burdock is a traditional medicinal herb that is used for many ailments. Burdock root oil extract, also called Bur oil, is popular in Europe as a scalp treatment applied to improve hair strength, shine and body, help reverse scalp conditions such as dandruff, and combat hair loss"


Taken from my Facebook notes published on Wednesday, Feb 23, 2011

No comments:

Post a Comment